Pengarang Buku Membongkar Gurita Cikeas Tantang SBY Debat

Posted by Berita Terbaru 2013 0 komentar
PENGARANG GURITA CIKEAS TANTANG PRESIDEN SBY DEBAT
CICAK VS BUAYA VERSI 2



Menarik memang mengikuti perkembangan kontroversial Buku Membongkar Gurita Cikeas, bisa kita simak di Google.com , hasil Searching Keywords (Kata Kunci) Buku Membongkar Gurita Cikeas hampir mencapai 100.000. Buku yang menyulut Controversy di Indonesia ini memang sangat banyak yang mencari Ebook Download nya. Beberapa hari diluncurkan sudah terancam dicekal, se-kontroversialkah buku karangan George Junus Aditjondro ini? bagi yang masih penasaran dapat menyimak di  BUKU MEMBONGKAR GURITA CIKEAS

Berita terbaru yang bergulir di masyarakat adalah sang pengarang buku George Junus Aditjondro menantang President Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 'Kalau SBY tidak terima dengan buku ini, saya siap diajak debat. Tapi, dengan catatan harus di hadapan publik," kata George di Kantor Galang Press, Jogjakarta, kemarin (28/12). Pernyataan itu bergulir karena George merasa gerah karena dinilai keluarga Cikeas bukunya tidak memiliki sumber,metodologi, dan data yang valid. Padahal menurutnya bahan penulisan dari buku itu sudah Verified. "Buku ini hilang di pasaran. Tapi, mengapa mereka bisa memberikan penyataan soal buku itu," tanyanya. Isi buku tersebut memang mengulas masalah keterlibatan keluarga besar SBY dalam kaitannya dengan kasus Bank Century. Buku itu juga mengungkap yayasan yang berafiliasi dengan Cikeas saat penggalangan suara serta finansial pada pemilu legislatif dan pilpres beberapa waktu lalu. Hasilnya, Partai Demokrat dan pasangan SBY-Boediono menang telak Buku tersebut juga mengupas tentang empat yayasan yang disebut sebagai perantara dana kampanye SBY pada pilpres lalu, yayasan tersebut adalah Yayasan Puri Cikeas, Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian, Majelis Dzikir SBY Nurussalam, dan Yayasan Mutumanikam Nusantara.

George tampaknya tersentil oleh statements beberapa pihak yang berkata kalau buku tersebut tak ubahnya seperti sampah. mereka menganggap metodologi buku George tidak valid dan sama seperti sampah. George menyatakan bahwa bukunya menggunakan metodologi studi internal dari tiap lembaga yang menjadi objek penelitiannya dan dia mengintepretasikan dengan data-data dari website tiap-tiap lembaga tersebut. " Kalau buku ini sampah, berarti situs-situs resmi lembaga yang saya teliti itu sampahnya sampah. Sebab, saya melakukan kajian dari sana," jelas George yang tidak terima bukunya disebut sampah. Pengacara Galang Press Jeremias Lemek SH pun ikut angkat bicara mengenai ini. " Buku merupakan karya ilmiah. Karena itu, meng-counter-nya juga harus dengan cara-cara ilmiah. ''Salah satunya bisa dengan menerbitkan buku tandingan atau debat publik agar masyarakat terdidik," ujarnya. 


Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha mengungkiapkan sikap presiden SBY "Buku itu sudah ada di Cikeas. Presiden tentu prihatin dengan isinya. Buku itu kini dibedah lagi,'' ujar pasha. Pasha juga mengcounter anggapan empat yayasan yang ditudingkan sebagai pengeruk uang tersebut ''Yayasan itu kan nonprofit. Jadi, tidak mungkin dan jelas keliru jika menjadi mesin uang,'' kata Pasha. Saat ini memang sedang dikaji dan diteliti akurasi data tentang buku tersebut, sebab buku itu dikhawatirkan bisa membawa persepsi publik ke arah yang negatif. President SBY memang belum mengambil langkah hukum terkait buku tersebut. Namun kata Julian Aldrin Pasha Yayasan dan lembaga yang disebut dalam buku itu bisa saja mengambil tindakan hukum dan melayangkan gugatan. "Banyak pihak yang disebut di situ, bukan hanya presiden. Pihak-pihak atau yayasan yang disebut bi­sa saja melayangkan gugatan,'' Tandas Pasha. Tentunya hal ini mengingatkan kita pada kasus KPK VS POLRI yang diibaratkan dengan CICAK VS BUAYA


0 komentar:

Posting Komentar